DISUSUN
OLEH :
KELOMPOK
1
1.
Adhitya firandra .p.
2.
Adi saputra
3.
Andika
4.
Angga kusuma
5.
Anggraini
6.
Afni septiya Fitri
7.
Andreas
8.
Alfian
9.
Atika Sari
10.Bagaskara
11.
Boby
12.
Dwi alfaningsih
SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN
(STIK)
BINA HUSADA
PALEMBANG SUMATERA SELATAN
KATA PENGANTAR
Syukur
alhamdulillah, merupakan satu kata yang sangat pantas kami ucakan kepada Allah
SWT, karena bimbingan-Nyalah maka kami bisa menyelesaikan makalah biokimia yang
berjudul asam amino dan peptide ini. kami menyadari bahwa masih sangat banyak
kekurangan yang mendasar pada makalah ini. Oleh karena itu kami mengharapkan
kepada dosen pembimbing dan teman-teman untuk memberikan kritik dan saran yang
bersifat membangun untuk kemajuan ilmu pengetahuan ini.
Terima
kasih, dan semoga makalah ini bisa member manfaat yang berguna bagi kita semua
khususnya bagi kelompok kami.
DAFTAR ISI
COVER
.................................................................................................................... I
KATA
PENGANTAR ............................................................................................. II
DAFTAR
ISI ............................................................................................................ III
BAB
I : PENDAHULUAN ..................................................................................... 1
A. Latar
belakang ............................................................................................... 1
B. Rumusan
masalah .......................................................................................... 1
BAB
II : PEMBAHASAN ....................................................................................... 2
A. Pengertian
asam amino .................................................................................. 2
B. Sifat-sifat
asam amino ................................................................................... 2
C. Klasifikasi
asam amino .................................................................................. 3
D. Fungsi
asam amino ........................................................................................ 7
E. Pengertian
peptide ........................................................................................ 7
F. Sifat-sifat
peptide ......................................................................................... 8
G. Kelompok-kelompok
peptide ........................................................................ 9
BAB
III : PENUTUP ............................................................................................... 10
A. Simpulan
....................................................................................................... 10
B. Saran
............................................................................................................. 10
DAFTAR
PUSTAKA .............................................................................................. 11
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar
Belakang
Dalam tubuh mahluk hidup pasti dijumpai asam amino,asam-asam amino terdiri atas pertama, produksi
asam amino dari pembongkaran protein tubuh, digesti protein diet serta sintesis
asam amino di hati. Kedua, pengambilan nitrogen dari asam amino. Sedangkan
ketiga adalah katabolisme asam amino menjadi energi melalui siklus asam serta
siklus urea sebagai proses pengolahan hasil sampingan pemecahan asam amino.
Keempat adalah sintesis protein dari asam-asam amino
Peptida merupakan molekul yang terbentuk dari dua atau
lebih asam
amino. Jika jumlah asam amino masih di bawah 50 molekul disebut
peptida, namun jika lebih dari 50 molekul disebut dengan protein.
B. Rumusan masalah
1. Apa yang dimaksud dengan asam amino
?
2. Apa saja sifat-sifat asam amino ?
3. Apa saja klasifikasi asam amino ?
4. Apa saja fungsi dari asam amino ?
5. Apa yang dimaksud dengan peptida ?
6. Apa saja sifat-sifat peptida ?
7. Apa saja kelompok peptida ?
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian Asam Amino
Asam
amino adalah sembarang senyawa organic yang memiliki gugus fungsional karboksil
(-COOH) dan amina (-NH2). Keduanya terikat pada satu asam karbon (C) yang sama.
Gugus karboksil memberikan sifat asam dan gugus amina memberikan sifat basa. Dalam bentuk larutan, asam amino
bersifat amfoterik:
cenderung menjadi asam pada larutan basa dan menjadi basa pada larutan asam.
Perilaku ini terjadi karena asam amino mampu menjadi zwitter-ion.
Asam amino termasuk golongan senyawa yang paling banyak dipelajari karena salah
satu fungsinya sangat penting dalam organisme,
yaitu sebagai penyusun protein.
B.
Sifat-sifat asam amino
1.
Larut dalam air dan tidak larut dalam pelarut
non polar seperti eter, aseton, dan kloroform.
- Asam amino mempunyai titik lebur yang lebih tinggi dibandingkan dengan asam karboksilat atau amina (lebih besar dari 200ºC).
3.
Amfoter , Gugus fungsional pada asama amino,
yaitu karboksil dan amina, keduanya memengaruhi sifat keasaman.
4. Ion
Zwitter, Pada asam
amino, ada gugus yang dapat melepaskan ion H+ dan ada gugus yang dapat menerima
ion H+. Akibatnya, terbentuk molekul yang memilikidua jenis muatan, yaitu
muatan positif dan muatan negatif. Molekul seperti ini, dikenal sebagai ion
zwitter atau kadang-kadang disebut juga sebagai ion dipolar.
5. Optis
Aktif, Semua asam amino kecuali glisin,
memiliki atom C asimetris atau atom C kiral, yaitu atom C yang mengikat empat
gugus yang berbeda (gugus -H, -COOH, -NH2, dan -R). Oleh karena itu, semua asam
amino (kecuali glisin) bersifat optis aktif. Artinya, senyawa tersebut dapat
memutar bidang polarisasi cahaya.
C. Klasifikasi asam amino
Terdapat 2 jenis asam amino berdasarkan
kemampuan tubuh dalam sintesisnya, yaitu asam amino esensial dan asam amino non
esensial. Asam amino esensial merupakan
asam amino yang harus ada dalam makanan sehari-hari karena tubuh tidak dapat
membuat atau mensintesis asam amino tersebut. Asam
amino non-esensial merupakan asam amino yang tidak harus ada dalam makanan
karena tubuh dapat membuat asam amino tersebut.
Ø Asam
amino esensial
1. Valin
(Val)
2.
Leusin (Leu)
Leusina
merupakan asam amino yang paling umum dijumpai pada protein.
Ia mutlak diperlukan dalam perkembangan anak-anak dan dalam kesetimbangan nitrogen bagi
orang dewasa.
3.
Isoleusin (Ile)
Isoleusina
adalah satu dari asam amino penyusun
protein yang dikode oleh DNA. Rumus kimianya sama
dengan leusinhidrofobik (tidak larut dalam
air) dan esensial bagi manusia.
4.
Treonin (Thr)
Treonina
merupakan salah satu dari 20 asam amino penyusun protein.
Bagi manusia, treonina bersifat esensial.
5.
Lisin (Lys)
Lisina
(bahasa Inggris lysine) merupakan asam amino penyusun protein yang
dalam pelarut air bersifat basa,
seperti juga histidin.
6.
Metionin (Met)
7. Fenilalanin
(Phe)
8. Triptofan
(Trp)
9.
Histidin (His)
10. Arginin
(Arg)
Asam amino arginin
memiliki kecenderungan basa yang cukup tinggi akibat eksesi dua gugus amina pada gugus residunya. Asam amino ini
tergolong setengah esensial bagi manusia dan mamalia lainnya,
tergantung pada tingkat perkembangan atau kondisi kesehatan.
Ø Asam
amino non esensial
1.
Glisin (Gly)
Glisina
atau asam amino etanoat adalah asam amino alami paling sederhana.
Rumus kimianya C2H5NO2. Glisina merupakan asam amino yang mudah menyesuaikan
diri dengan berbagai situasi karena strukturnya sederhana.
2.
Alanin (Ala)
3.
Serine (Ser)
4.
Asam glutamate (Glu)
5.
Tirosin (Tyr)
Tirosina (dari bahasa Yunani tyros,
berarti keju, karena ditemukan pertama kali dari keju) merupakan satu dari
20 asam amino penyusun protein.
6.
Sistein (Cys)
Sistein merupakan asam amino bukan esensial bagi manusia
yang memiliki atom S, bersama-sama dengan metionin.
7.
Prolin (Pro)
Prolina merupakan satu-satunya asam amino dasar yang
memiliki dua gugus samping yang terikat satu-sama lain (gugus amino melepaskan
satu atom H untuk berikatan
dengan gugus sisa).
8.
Asam aspartat (Asp)
Asam
aspartat bersifat asam,
dan dapat digolongkan sebagan asam karboksilat.
Bagimamalia aspartat
tidaklah esensial.
9.
Asparagin (Asn)
Asparagin
adalah analog dari asam aspartat dengan
penggantian gugus karboksil oleh
gugus karboksamid. Asparagin bersifat netral
(tidak bermuatan) dalam pelarut air.
10. Glutamine
(Gln)
D.
Fungsi asam amino
Fungsi
biologis asam amino yaitu :
Penyusun
protein, termasuk enzim.
Kerangka
dasar sejumlah senyawa penting dalam metabolisme (terutama vitamin, hormon, dan
asam nukleat).
Pengikat
ion logam penting yang diperlukan dalamreaksi enzimatik (kofaktor).
E.
Pengertian peptide
Peptida merupakan molekul yang
terbentuk dari dua atau lebih asam amino. Jika jumlah asam amino masih di bawah
50 molekul disebut peptida, namun jika lebih dari 50 molekul disebut dengan
protein. Asam amino saling berikatan dengan ikatan
peptida. Ikatan peptida terjadi jika atom nitrogen
pada salah satu asam amino berikatan dengan gugus karboksil dari asam amino
lain. Peptida terdapat pada setiap makhluk hidup dan berperan pada beberapa
aktivitas biokimia. Peptida dapat berupa enzim, hormon, antibiotik,dan
reseptor.
Sintesis
peptida dilakukan dengan menggabungkan gugus
karboksil salah satu asam amino dengan gugus
amina
dari asam amino yang lain. Sintesis peptida dimulai dari C-terminus (gugus
karboksil) ke N-terminus (gugus amin), seperti yang terjadi secara alami pada
organisme. Namun, untuk mensintesis peptida, tidak semudah mencampurkan asam
amino begitu saja. Seperti contohnya: mencampurkan glutamine
(E) dan serine (S) dapat menghasilkan E-S, S-E, S-S, E-E, dan bahkan polipeptida
seperti E-S-S-E-E. Untuk menghindari asam amino berikatan tidak terkendali,
perlu dilakukan perlindungan dan kontrol terhadap ikatan peptida yang akan
terjadis sehingga ikatan yang terbentuk sesuai dengan yang diinginkan.
Langkah-langkah sintesis peptida adalah sebagai berikut: asam amino ditambahkan
gugus proteksi. Kemudian asam amino yang diproteksi dilarutkan dalam pelarut
seperti dimetyhlformamide (DMF) yand digabungkan dengan coupling reagents
dipompa melalui kolom sintesis.
Grup
proteksi dihilangkan dari asam amino melalui reaksi deproteksi. Kemudian
pereaksi deproteksi dihilangkan agar tercipta suasana penggabungan yang bersih.
Coupling reagents, contohnya N,N'-dicyclohexylcarbodiimide (DCCI), membantu
pembentukan ikatan peptida. Setelah reaksi coupling terbentuk, coupling
reagents dicuci untuk menciptakan suasana deproteksi yang bersih. Proses
proteksi, deproteksi, dan coupling ini terus dilakukan berulang-ulang hingga
tercipta peptida yang diinginkan.
F. Sifat
peptide
Sifat peptida ditentukan
oleh gugus –NH2, gugus –COOH, dan gugus R. Sifat asam dan basa ditentukan oleh
gugus –COOH dan –NH2, namun pada peptida rantai panjang, gugus –COOH dan –NH2
tidak lagi berpengaruh. Suatu peptida juga mempunyai titik isoelektrik seperti
pada asam amino.
G. Kelompok peptide
Peptida dapat
dikelompokkan menurut kemiripan struktur dan fungsinya :
1.
Peptida
Ribosomal
Peptida ribosomal disintesis dari translasi mRNA.
Peptida ini berfungsi sebagai hormon dan molekul signal pada organisme tingkat
tinggi. Secara umum, peptida ini mempunyai strukstur linear.
2. Peptida non-Ribosomal
Peptida non-Ribosomal disintesis dengan kompleks enzim. Peptida
ini terdapat pada organisme uniselular, tanaman, dan fungi. Pada peptida
ini terdapat struktur inti yang kompleks dan mengandung pengaturan yang
berbeda-beda untuk melakukan manipulasi kimia untuk menghasilkan suatu produk.
Secara umum, peptida ini berbentuk siklik, walaupun ada juga yang berbentuk
linear.
3. Peptida Hasil
Digesti (Digested peptides)
Peptida ini
terbentuk dari hasil proteolisis non-spesifik dalam siklus
digesti. Peptida hasil digesti secara umum merupakan peptida ribosomal, akan
tetapi tidak dibentuk dari translasi mRNA. Peptida ini juga dapat dibentuk dari
protein [yang didigesti dengan proteasespesifik,
seperti digesti trypsin yang sering dilakukan sebelum mass spectrometry
peptide analysis.
BAB III
PENUTUP
A. Simpulan
Asam
amino ialah asam karboksilat yang mempunyai gugus amino. Asam amino yang
terdapat sebagai komponen protein mempunyai gugus –NH2 pada atom karbon α
dari posisi gugus –COOH. Jenis-jenis asam amino, urutan cara asam amino
tersebut terangkai, serta hubungan spasial asam-asam amino tersebut asan
menentukan struktur 3 dimensi dan sifat-sifat biologis protein sederhana.
Peptida merupakan
molekul yang terbentuk dari dua atau lebih asam amino. Jika jumlah
asam amino masih di bawah 50 molekul disebut peptida, namun jika lebih dari 50
molekul disebut dengan protein. Sintesis peptida
dilakukan dengan menggabungkan gugus
karboksil salah satu asam amino dengan gugus amina dari asam amino yang lain.
B. Saran
Kami mengharapkan saran kepada dosen pembimbing maupun teman-teman
sekalian demi kesempurnaan makalah kami, karena makalah kami masih jauh dari
kesempurnaan dan semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi kita semua.
DAFTAR
PUSTAKA
id.wikipedia.org/wiki/Peptida
id.wikipedia.org/wiki/Asam_amino
kamuskesehatan.com/arti/asam-amino
www.chem-is-try.org/kata_kunci/peptida/
omet.files.wordpress.com/2011/06/asam-amino-dan-peptida.ppt
0 komentar:
Posting Komentar